Sabtu, 20 April 2013

Kumpulan Puisi Tentang Keindahan Alam

PUISI PANTAI
oleh: Panca Empri

kubiarkan ombak mengusap
kedua kakiku seperti menari-nari
dalam buaian keriaan kalbumu
kupandang jauh
jauh di ufuk kebiruan berpadu
yang menyatukan langit dan laut
namun waktupun sekejap berlalu
beranjak dari pesona
dengan hamparan pasir putihmu
debur ombak yang berdebar
dan keceriaan anak-anak tertawa
tersenyum serta lesung pipimu
bak guratan pasir jemari-jemari lentik
yang sesekali gelombang menyapanya
waktu yang tak pernah kembali
berjalan bahkan berlari
ijinkanlah kutemui
bukan sekedar untaian mimpi
kan kubasuh kakiku di pantaimu 

akhir Februari 2012


Sore Hari di Tepi Pantai
Puisi Ayu Siti Mariam

Ketika mentari mulai tenggelam
Langit terlihat sangat indah
Gulungan ombak yang menari-nari
Menambah keindahan sore itu

Ditemani angin sepoi-sepoi
Dalam duduk, aku termenung
Teringat Sosok Sang Pencipta
Dalam hati aku berbisik

Tuhan
Alam indah ini
Kau ciptakan dengan begitu sempurna
Kini, ku sadari betapa Maha Kuasanya Diri-Mu


Air mata Bumi
Puisi Aniqotul Himmah

Dulu...
Pemandangan hijau begitu lapang
Buat mata nan tubuh
Terasa segar

Namun...
Kini bumi mulai nangis
Marah sebab kecewa
Pada ulah dan tingkah manusia

Sadarkah kalian?
Banjir,
Longsor,
Gempa bumi,
Itu bagian dari air mata bumi yang marah

Sadarlah wahai manusia!
Renungkan semua ulah dan tingkahmu,
Renungkan nasib anak cucumu kelak
Sebab air mata bumi
Kini mulai berjatuhan


Puisi Pantai
oleh Segaca Galuh

Kemilau sang surya menyambut datangnya fajar
Kubuka jendela mata ini
Kudengar alunan camar bernyanyi
Kurasakan hembusan angin bertiup kencang

Suasana yang sepi…
Ombak bergulung – gulung berkejaran
Baru kusadari
Betapa indah rahasia Illahi

Sang Khaliq menciptakan semua ini
Agar kita dapat merasakan..,
Keindahan…
Kesejukan…
Kasih sayang yang beliau beri..


Talangsari
oleh Sri Rejeki Bu Sri

Pada liku bukitmu
pernah kutitipkan cinta
pada semilir anginmu
pernah kutitip rindu

pada jembatan besi talangsari
pernah kusemat asa
tiga windu hampir berlalu

kini semua telah tiada
bukitmu tak lagi tersipu merona
anginmu tak lagi lembut menggoda


Senja Menyapa
Puisi ndut viola 

Senja hari telah menanti.. betapa indahnya ke Agungan Tuhan 
insan bahagia memadu kasih.. 
Senja hari telah tiba .. 
Anggun nya sungguh menyejukkan hati 
Senja hari menggantikan terang 
dimana saat keromantisan tiba. 
Alangkah indahnya Senja hari.


Belantara Nan Perawan 
oleh Widi Riani 

Melangkah perlahan, di antara pucuk dedaunan 
Bersama angin yang mengalir, menyusuri sela-sela batu di lereng gunung 
Hangatnya atmosfir di relung hati membaur aroma nafasmu 
Semakin dekat, semakin kurasa himpitan mesra pepohonan 

Sayang, 
Harum.., wangi tubuhmu 
Mendesak asa tuk mengejar 
Semakin dekat.., semakin hangat 
canda, 
tawa, 
sanjungan, 
cubitan kecil, 
lirikan nakal, 
menghimpit tarikan napas demi napas 

Sayang, 
Senyum segar nan memikat hati 
Mengundang naluri tuk memiliki 
Semakin dekat.., semakin hangat 
biru, 
hijau 
putih, 
kuning, 
jingga, 
merah, 
Menerbangkan rasa yang menggelora 
Menggoda hasrat membara 
Menyala, membakar segala yang ada 

Sayang, tahukah dirimu 
Indah, 
Cantik, 
Wangi, 
Segar, 
Merangsang? 

Sayang, 
Jangan sentuh dia 
Jangan ambil dia 
Jangan rusak dia 
Jangan telanjangi dia 

Sayang, 
Belantara nan perawan 
Menjadi penyimpan air kehidupan 

Jangan ambil hutanku 
Agar tetap lestari, 
Menjaga kekasih tercinta

Related Post:



0

0 ulasan:

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )